Senin, 18 Mei 2015

Kita dan Kenangan 45 Hari Itu

45 hari adalah hari-hari yang banyak ketika kau menghitungnya dengan jarimu, karena jumlahnya lebih banyak daripada dua pasang kaki dan tanganmu. 45 hari adalah waktu yang lama ketika kau melihatnya dalam kalender, karena disana hanya ada 30-31 hari dalam 1 bulan. Namun 45 hari adalah waktu yang singkat untuk mengenal seseorang. 45 hari adalah waktu yang cepat berlalu ketika kau melewatinya dengan banyak kegiatan dan orang yang menyenangkan.

Pertemuan kita dimulai ketika ada pembagian kelompok untuk mengabdi ditengah masyarakat. Awalnya kita berjumlah 10 orang, pertemuan pertama yang canggung. Banyak kata yang berputar didalam kepala namun ternyata mulut yang tak mau bekerjasama. Pertemuan kedua yang mulai mencair bak bongkahan es yang terkena paparan sinar sang mentari. Mulai terasa adanya kehangatan dari sebuah senyuman. Namun sayang 10 orang ini harus terpisah menjadi 2 kelompok.

05 januari 2015, sebuah keluarga kecil baru mulai memperlihatkan tunasnya yang indah. Hidup dalam rumah yang sama menjadikan pertengkaran-pertengkaran kecil diantara kita hal yang biasa. Perbedaan pendapat dan perdebatan yang tak jarang selalu menjadi pengantar tidur kita sebelum bertemu dengan mimpi. Bahkan sebuah kejutan sederhana yang kita berikan pada salah satu anggota menambah daftar kenangan 45 hari kita.

Setiap hari kita isi dengan kegiatan secara bersama, menyaksikan terbitnya mentari diantara daun-daun tembakau yang menghijau, menyaksikan tenggelamnya mentari yang enggan tenggelam di punggung sang raung. Kita buat sang bintang dan bulan malam iri dengan canda tawa yang renyah, seolah kita sudah saling mengenal satu sama lain dalam waktu lama.

Ketika kejenuhan melanda, maka akan kita isi dengan permainan kartu dimana hanya kita yang tahu cara bermainnya, atau kalau tidak kita akan berlomba memainkan game plant vs zombie di laptop masing-masing. Ketika penyanyi dalam perut mulai berdendang maka kejenuhan dapat kita hilangkan sejenak lewat acara memasak bersama, bukan masakan mewah bak restoran ataupun tempat makan elit yang lain, namun rasanya lebih nikmat daripada makanan restoran termahal sekalipun di dunia ini, entah apapun menunya akan kita bilang enak dan habis. Dan ketika kita benar-benar jenuh maka kita akan menghilangkannya dengan berputar-putar meninggalkan posko untuk sekedar menghilangkan kejenuhan dan penat, kalau sedang beruntung maka kita akan bertandang ke posko teman yang lain dan bersilaturahmi dengan mereka.

Sayang sekali, kebersamaan ini begitu cepat berlalu. Aku merasa masih ingin mengenal kalian. Masih banyak hal yang ingin kulakukan bersama kalian. Masih banyak janji dan agenda kita yang belum terselesaikan. Entah besok, lusa ataupun suatu hari nanti semoga kita diberi kesempatan untuk bertemu sekedar mengabarkan bahwa kita smua baik-baik saja dan telah “berhasil menjadi Orang’.

Selasa, 12 Mei 2015

GUMUK DI JEMBER MULAI HABIS, WASPADA !!

Kabupaten jember terkenal dengan istilah 1000 gumuk. Gumuk terbentuk atas letusan Gunung Raung di masa lampau. Sejarah mencatat letusan terlampau Gunung Raung di abad 16 (1500-an Masehi), sebelum itu tidak tercatat. Tercatat juga letusan terdahsyatnya di abad 17 (sekitar 1628 M) [Sumber data : RZ Hakim]

Gumuk adalah sebuah gundukan tinggi serupa gunung kecil dan bukit. Namun tak sama dengan keduanya. Ada beberapa anggapan keliru yang menyatakan bahwa gumuk adalah bukit. Padahal jelas, keduanya berbeda. Karena kandungan antara bukit dan gumuk memliki perbedaan yang jelas. Gumuk masuk dalam pertambangan galian C dengan muatan batu piring, pasir, batu pondasi, kalau bukit sebagian besar kandungannya adalah tanah biasa. Dan masing-masing memiliki keunggulannya sendiri.

Awalnya aku tidak tahu dan mengerti apa itu gumuk. Dan bahkan aku tidak mengerti bahwa “Jargon” yang tersemat dalam tubuh kota Jember adalah “Kota Seribu Gumuk”. Setelah sekian bulan di Jember dan mengikuti UKM Pencinta Alam di Fakultasku aku baru tahu apa itu gumuk. Yang paling membuatku berdecak heran adalah ternyata masih banyak masyarakat jember yang tidak tahu apa itu gumuk, apa saja fungsinya dan bagaimana pemanfaatannya. Mengherankan? Tentu, karena masyarakat Jember setiap hari bergelut dengan gumuk, entah secara sadar ataupun tidak. Yang mereka tahu gumuk adalah sumber penghasil uang emas yang menggoda. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya gumuk yang dieksploitasi, mulai dari yang diambil batuan di dalamnya hingga diratakan tanahnya dan diubah menjadi perumahan penduduk ataupun pertokoan.

Mungkin banyak yang lupa atau bahkan tidak tahu bahwa Jember di kelilingi beberapa gunung tinggi di sekitarnya ada gunung raung dengan ketinggian 3344 mdpl yang memiliki kecepatan angin yang tinggi, bahkan nama salah satu pos dari gunung raung yaitu pondok angin, bisa dibayangkan bukan “Pondok Angin”, bagaimana keadaan angin disana? Selain itu ada gunung Argopuro yang memiliki ketinggian 3088 mdpl, dataran tinggi ijen, gunung semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3676 mdpl, yang mana keempat gunung tersebut mengelilingi wilayah kabupaten jember.

Menurut penjelasan RZ hakim mengenai gumuk: Fungsi gumuk sendiri di kabupaten Jember ialah melindungi Jember dari adanya angin kencang yang turun dari pegunungan yang berada di sekitar kabupaten jember sehingga tidak menghantam langsung ke jember, sehingga terjadi penetralan kecepatan angin sewaktu memasuki Jember. Jika tidak ada gumuk maka kekencangan angin yang turun dari gunung akan langsung menghantam Jember. Fungsi lainnya ialah sebagai perputaran ekosistem yang ada di gumuk tersebut, karena menurut mas Hakim sendiri beragam jenis hewan hutan masih terdapat di gumuk. Status gumuk di sini ialah milik tanah pribadi jadi pemilik bisa menjual tanah gumuknya pada sapa saja.

Ciri khas jember yang memiliki 1000 gumuk pun terkikis oleh para investor yang melakukan penambangan di beberapa gumuk. Dari beberapa Pencinta Alam dan teman teman #savegumuk jember mengatakan data terakhir yang mereka kumpulkan sekitar 600-an gumuk yang tersisa. Gumuk di jember yang mulai habis pun menimbulkan effect bencana salah satunya ialah puting beliung yang baru saja terjadi. Lihat saja beritanya di tempo. Nah ada salah satu foto yang tanpa gue sadari setelah gue naikin tonal contrasnya, awan tersebut seperti membuat lingkarangan angin.

MAPENSA, sebagai salah satu Pencinta Alam yang ada di Jember berusaha untuk menyelamatkan gumuk yang ada di Jember. Sampai saat ini MAPENSA hampir memiliki sebuah Gumuk yang berada di Desa Antirogo. Kenapa hampir? Karena gumuk yang dimiliki MAPENSA saat ini dulunya merupakan milik perseorangan (seperti gumuk-gumuk lainnya), jadi sebuah gumuk dimiliki oleh beberapa orang dan hingga saat ini baru ¾ dari gumuk tersebut yang telah menjadi milik MAPENSA. Semuga secepatnya MAPENSA mampu memiliki sebuah gumuk dan dikemudian hari MAPENSA mampu memiliki beberapa gumuk. MAPENSA membeli gumuk tidaklah dimaksudkan untuk ditambang melainkan untuk menyelamatkan dan menyediakan tempat untuk koleksi tanaman (baik langka maupun produksi) milik MAPENSA untuk hidup. Dan bila suatu saat smua gumuk yang ada di Jember telah ditambang ataupun dieksploitasi maka masih akan ada gumuk MAPENSA. Walau mungkin MAPENSA tidak mampu memiliki banyak gumuk, namun MAPENSA mampu menyelamatkan minimal 1 gumuk yang nantinya, mungkin, akan menjadi cerita dan legenda bagi masyarakat Jember.
Selain MAPENSA teman teman #savegumuk di jember pun sedang mengumpulkan dana untuk membeli sebuah gumuk sebagai wujud untuk menyelamatkan gumuk dari tangan investor. Dimana #savegumuk ini dirintisoleh para remaja pers yang mulai khawatir dan peduli terhadap lingkungan.

Alfonso, A,2015 (dg sedikit gubahan)

Senin, 11 Mei 2015

Sepasang Angsa Cantik di Tahun 2015

25 maret tahun ini jatuh pada hari rabu, tepat dihari aktif kuliah dan aku lupa ada apa di tanggal ini karena tepat sebelum pergantian tanggal aku masih disibukkan diskusi tentang kegiatan di UKM yang aku ikuti, hingga akhirnya aku dikirimi pesan singkat oleh temanku

“Happy B’day”


Ah iya 25 maret adalah hari ulang tahunku, dan tahun ini usiaku sudah berlukiskan sepasang bebek, 22 tahun, bukan usia remaja lagi sepertinya. Padahal aku dan dia sekarang sedang berada pada sebuah forum yang sama hanya terpisah sekian meter saja. Akupun membalas pesan singkatnya dengan “Masih belum” dia bilang “Sudah” tapi sayang di hpku masih kurang sekian menit, setelah jam di hpku menunjukkan pukul 00.00 aku mengirim pesan ke temanku tadi

“Happy b’day juga Mbar”

Kita bukan saudara kembar, bukan pula saudara seayah dan seibu, kebetulan kita dilahirkan oleh Ibu masing-masing pada tanggal, hari, dan tahun yang sama

“25 Maret 1993”

Bedanya aku lahir di pagi buta dia di siang harinya. Dan yang lebih kebetulan kita dipertemukan pada sebuah UKM yang sama “MAPENSA”. Dia adalah satu-satunya temanku yang memiliki tanggal lahir sama denganku hingga hari ini. Setelah diskusi ringan selesai adek-adek UKMku juga banyak yang mengucapkan. Aku adalah tipe orang yang mudah terpesona oleh hal-hal yang banyak orang bilang itu sederhana namun buatku itu luar biasa. Dan mengucapkan selamat dimalam pergantian adalah sesuatu yang sederhana namun luar biasa untukku. Pada hari itu banyak ucapan dan doa mengalir untukku. Ada yang lewat sosmed, lewat sms, telfon, doa-doa yang terapalkan tulus lewat bibir-bibir mungil, dan banyak lagi yang lainnya.

Ternyata setelah tanggal 25 berakhir belum mengahiri perayaan ulang tahunku ditahun ini. 27 Maret aku masih mendapat kejutan dari teman-teman kosan. Siang itu mbak kosku jatuh dari tangga kosan dan kesiram air panas. Malam harinya ketika aku masih diskusi aku mendapat sms “Dek aku mimisan” otomatis aku ijin meninggalkan forum dan pulang ke kosan berniat untuk melihat keadaan dari mbak kosku. Begitu aku sampai kosan mbk kosku istirahat dikamarnya, akupun berniat mengambil selimut dikamar, ketika membuka kamar ada sesuatu yang berbeda dilantai kamarku. Ada sebuah tulisan dengan spidol biru
“25-03-1993
25-03-2015
Heppy B’Dey Tria”
Terkejut? Iya tapi sekejab, karena aku kembali berfikir mbk kosku butuh selimut, ambil selimut, kasihkan mbak kos dan memasak air untuk membuatkan minum hangat.Masih mencuci panci ada mbak kosku yang lain datang dan ternyata menyiram air satu timba keatas kepalaku. “Ternyata ini Bohong Belaka :D” Gak ada yang sakit mimisan. Kejutan belum selesai, masih ada adegan siram tepung keaku (untung gak ada lempar telur). Karena kejadian ini aku harus mandi ditengah malam. Selesai mandi masih ada kue dan lilin yang menanti. Bukan kue tart mahal, bukan pula kue mahal yang lainnya. Hanya kue gulung sederhana yang berwarna warni namun terasa begitu indah dan hangat. Karena di dalamnya ada serentetan doa dan harapan dari yang memberi disertai pertemanan. Selesai tiup lilin, potong kue, suap-suapan dan foto-foto aku harus kembali ke tempat diskusi. Terimakasih kawan.

Keesokan harinya ternyata masih hariku. Ketika aku pulang dari kampus di sore hari aku menemukan bingkisan cantik yang duduk manis diatas ranjang kamar kosku. Berisikan boneka kesukaanku dan botol air yang smuanya berwarna kesukaanku. Tak hanya itu, di dalamya ada surat yang bertuliskan tangan cantik dari sang pemberi. Didalamnya berisikan ucapan maaf, selamat ultah, doa, kerinduan dan harapan kabar baik dariku dan yang paling tak mengenakkan ada pamitan darinya. Dia akan pergi sekian bulan ke luar kota, bukan kota dengan jarak sekian puluh kilo tapi lebih dari 100 Km. Dan surat inilah yang memotivasiku untuk segera membuat sesuatu kabar baik untuknya.

Sepasang angsa yang berkesan, semuga akan banyak ilmu dan kebaikan untuk sepasang bebek ini nantinya ^_^