Kamis, 25 Juni 2015

Berkenalan dengan Vegetasi Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang, Argopuro

    Kawasan Pegunungan Yang, walaupun merupakan satu kesatuan ekosistem pegunungan namun mempunyai dominansi vegetasi yang berbeda antara satu tipe dengan tipe yang lain. Secara garis besar tipe ekosistem dan dominansi vegetasi di Kawasan Pegunungan Yang terbagi atas :
1. Ekosistem Hutan Hujan Tropis Dataran Tinggi, ekosistem ini berada pada ketinggian diatas 2000 mdpl dengan jenis vegetasi dominan Myrica javanica, Myrsine avenis, Vaccinium caringaefoium, Podocarpus umbricatus, Albizia lophanta, Lithocarpus sp, Scheffera rugosa, Englhardia spicata danMelastoma pachyphyllum.
2. Ekosistem Hutan Hujan Tropis Dataran Rendah, ekosistem ini beradapada ketinggian antara 1200-1900 mdpl dengan jenis vegetasi dominan Eugenia spercula, Elaocarpus pierce,Weinmania blumei, Astronia spectabilis, Schefflera rugosa. Pada lantai hutan didominasi oleh jenis-jenis dari famili zingiberaceae dan Ephiphytes.
3. Ekosistem Hutan Cemara ekosistem hutan cemara merupakan bentuk ekosistem klimaks yang telah mengalami proses suksesi sekunder karena gangguan alam, seperti letusan vulkanik dan tanah longsor. Pada lantai hutan di dominasi oleh tumbuhan herba pegunungan, antara lain Euphorbia javanica, Poligonum chinense, Pteridium sp, dan Elsholzia pubescens, sedangkan pada batang cemara banyak didominasi famili Ephiphyte,terutama dari jenis Dendrobiumhasselti.

4. Ekosistem Savana,ekosistem savana berkembang karena ekosiste hutan limaks mengalami kebakaran hebat secara berulang-ulang, sehingga ekosistem ini didominasi oleh jenis Imperta cylindrica, Pennistum alopecurodies,Euphorbia sp, dan Pteridium sp.
5. Ekosistem Rawa, ekosistem rawa hanya dijumpai di danauTaman Hidup dengan jenis tanaman herba yang mendominasi antara lain Alchemilia villosa, Eriocaulon sollyanum,Rynchospora rungosa, Cares sp, Cyerusflaidus, Oeennantjhe javanica, dan Scirpusspp.
6. Ekosistem Hutan Tanaman, ekosistem ini merupakan ekosistem yang berkembang karena campur tangan manusia dengan jenis dominansi yang ditanam, antara lain Agathislorantifolia, Pinus merkusii, Maesopsis sp, Caliandra dan Coffea spp.Pada kawasan yang berlereng curam banyak ditumbuhi jenis Euphatorium sp dan Tremaorientalis.
            Kawasan Pegunungan Yang selain memiliki keragaman jenis ekosistem jug memiliki keragaman jenis tumbuhan dan yang telah teridentifikasi sebanyak 127 jenis tumbuhan yang termasuk kedalam 56 Famili (BKSDA JaTim II, 2003). Jenis tumbuhan yang mendominasi KawasanPegunungan Yang terdiri atas 10 Famili, mulai dari strata pohon sampai tumbuhan bawah. Pada strata pohon dan tiang didominasi oleh 5 Famili yaitu Casuarinaceae, Fagaceae, Jugladaceae,Lauraceae, dan Myrtaceae. Pada strata pancang dan semak didominasi oleh 2 Famili, yaitu Asteraceae dan Casuarinaceae. Pada strata tumbuhan bawah didominasi oeh 3 Famili yaitu Balsaminaceae, Cyperaceae dan Urtilaceae.
            Kawasan Pegunungan Yang juga memiliki keragaman jenis tumbuhan obat, hasil inventarisasi BKSDA Jatim II padatahun 2003 menyebutkan bahwa tumbuhan obat yang dijumpai di kawasan PegununganYang meliputi habitus pohon (3 jenis dan 4 famili), herba (26 jenis dan 20famili), semak (6 jenis dan 6 famili), memanjat (2 jenis dan 2 famili), rumpur(1 jenis dan 1 famili), liana (2 jenis dan 2 famili), epifit (2 jenis dan 2famili), lumut (1 jenis dan 1 famili) dan paku ( 2 jenis dan 2 famili). Bagian tumbuhan yang berkhasiat obat meliputi bagian batang, daun, akar, cabang, rimpang, bunga, biji, buah, getah, kulit batang, herba atas, herba akar, herba biji, herba buah dan herba tunas.

            Jenis tumbuhan berkhasiat obat yang telah teridentifikasi meliputi Achyranthesbidentata (Jarong Redeta), Alyxiareinwardtii (Pulasari), Amomummaximum (Resah), Aqeratum conyzides (Babadotan),Asplenium nidus (Pakis Menjangan), Blumea lacera (Luntas), Borreria articularis (Gempur Batu), Budleija asiatica (Kapuran), Centella asiatica (Kaki Kuda, Kupingan),Coleus spp (Jinten), Curcubita sp (Labu Merah, Waluh), Curculigo orchiodes (Kokrok), Cyperus rotundus (Rumput Teki), Debregeasia spp (Lam-alaman), Derris elliptica (Tuba), Eclipta prostata (Urang-aring), Elephantropus scaber (Tapak Liman), Equisetum debile (Rumput Betung), Eupatorium riparium (Tekelan), Glocidion spp (Marame Alas), Heliotropium indicum (Buntut Tikus), Hyptis suaveolens (Basinan), Impatiens sultanis (Pacar Sereh,Letisan), Imperata cylindrica (Alang-alang),Lantana camara (Tembelekan), Melastoma malabaricum (Harendong), Nephrolepis hirsutula (Paku Sisir), Oxalis corniculata (Calincing, Kecutan),Paederia scadens (Simbukan), Physalis angulata (Ciplukan), Plantago lanceolata (Daun Sendok), Polygonum spp (Cilut-cilutan, SalahNyowo), Pychotria spp (Akar Dandar), Rubus molucanus (Beberetean), Schefflera elliptica (Kayu Tangan), Scrobilathes sricpus (Daun PecahBeling), Smilax glauca (Gadung Cina), Solanumnigrum (Ranti), Sonchus arvensis (Tempuyung), Stachytarpeta jamaicensis (PecutKuda), dan  Usnea spp (Kayu Angin).

Sumber:
Soedradjad, R. 2005. Ekologi Kawasan Pegunungan Yang. Jember. MAPENSA.

Purwanto,Ali. 2005. Pengelolaan Suaka MargasatwaDataran Tinggi Yang. Jember. MAPENSA.

MAPENSA.2005. Sosialisasi Data Lintas PegununganYang V. Jember. MAPENSA.

Rabu, 24 Juni 2015

Mengenal Kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang, Argopuro


Secara geografis kawasan SuakaMargasatwa Dataran Tinggi Yang terletak diantara 7o56’45”-7o41’22”LS dan 112o38’38”-112o39’11” BT. Berdasarkan ketinggiantempatnya, kawasan ini terletak pada ketinggin antara 1900-3088 mdpl. Luaskawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang yang berdasarkan Surat KeputusanMenteri Pertanian Agraria No. SK/12/PA/1962 tanggal 5 Mei 1962 adalah 14.145Ha. Namun berdasarkan pengukuran penataan batas pada tahun 1986, luas kawasanSM. Dataran Tinggi Yang menjadi 14.177 Ha dan ini diperkuat dengan suratKeputusan Menteri Kehutanan No. 680/Kpts-II/1990 tanggal 19 November 1990.
            Peraturan daerah Propinsi Jawa TimurNo. 4 tahun 1996 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tingkat IJawa Timur tahun 1996/1997-2011/2012 ddan Surat Keputusan Menteri Kehutanan danPerkebunan No. 417/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 mempertegas bahwa kawasanArgopuro atau Dataran Tinggi Yang adalah KAWASANKONSERVASI.
            Kawasan Pegunungan Yang terbagi menjadi tiga tipe iklim menurut klasifikasi tipe iklim Schmidt & Fegusson,yaitu tipe iklim B untuk kawasan sebelah selatan, tipe ikli C untuk kawasansebelah barat dan timur, dan tipe iklim D untuk kawasan sebelah utara. Suhuberkisar antara 3o-10oC pada malam hari dan antara 17o-27oCpada siang hari, kondisi ini relatif dingin mengingat kawasan Pegunungan Yangmempunyai ketinggian 3000 mdpl.
            Secara administrasi pengelolaanKawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang terbagi menjadi dua bagian yaitubagian barat dikelola oleh Resort KSDA Probolinggo Timur yang berada dalamwilayah Seksi Konservasi Wilayah I probolinggo. Sedangkan Suaka Margasatwabagian timur dikelola oleh Resort KSDA Situbodo Barat yag berada dalam wilayahkerja Seksi Konservasi Wilayah II Jember. Kedua Seksi Konservasi tersebut beradadibawah Balai KSDA JaTim II.
            Kawasan Pegunungan Yang seluas14.177 Ha, secara administratif masuk kedalam 4 wilayah pemerintah kabupaen,yaitu kabupaten Situbondo (seluas 1.085 Ha), Probolinggo (seluas 7.452 Ha),Jember (seluas 4.365 Ha), dan Bondowoso (seluas 1.275 Ha). Kawasan yanglangsung berbatasan dengan Pegunungan Yang adalah 6 wilayah pemerintahan Desa,yaitu desa Baderan Kec. Sumber Malang Kab. Situbondo, desa Bremi Kec. KrucilKab. Probolinggo, Desa Pakis dan Desa Kemiri, Kec. Panti Kab. Jember, DesaManggisan Kec. Tangguk Kab. Jemberm dan Desa Pakuniran Kec. Maesan Kab.Bondowoso.


            Secara umum vegetasi Pegunungan Yangtermasuk kedalam vegetasi hutan hujan tropis dataran tinggi. Beberapaekosistemnya antara lain ekosistem savana yang terkenal adalah alon-alon besar(Cikasur), danau/rawa (Taman Hidup, Danau Tunjung), dan hutan hujan tropisdataran tinggi (hutan cemara, edelweis). Jenis fauna yang banyak dan mmudahdijumpai adalah rusa timor, babi hutan, burung merak, ayam hutan, elang, lutungjawa, dan berbagai jenis burung berkicau. Sementara jenis fauna lainnya adalahmacan tutul, ular, kijang dan macan hutan.

Sumber:
Soedradjad,R. 2005. Ekologi Kawasan Pegunungan Yang.Jember. MAPENSA.

Purwanto,Ali. 2005. Pengelolaan Suaka Margasatwa DataranTinggi Yang. Jember. MAPENSA.

MAPENSA.2005. Sosialisasi Data Lintas PegununganYang V. Jember. MAPENSA.

Berkenalan dengan Satwa SM Pegunungan Hyang, Argopuro


Kawasan Pegunungan Yang menjadi habitat berbagai jenis satwa yang jumlahnya cukup banyak (termasuk satwa yang dilindungi).Hasil inventarisasi potensi habitat yang dilakukan oleh BKSDA Jatim II padatahun 2004 menunjukkan keragaman jenis mamalia dan aves (burung). Jenis mamaliayang dominan di kawasan ini meliputi Cervustimorensis (Rusa), Felis bengalensis (KucingHutan), Muntiacus muntjak (Kijang), Mustela flavigola (Musang), Susscrofa (Babi Hutan), dan Trachypithecusauratus (Lutung).

            Jenis aves yang sering dijumpai sebanyak 46 jenis, meliputi Acerosundulatus (Julang Emas), Arborophilajavanica (Puyung Gonggong), Caracinalarvata (Kepodang Sungu Gunung), Collocaliaesculenta (Sriti Gunung), C.Esculenta linchi (Walet Linci), Copsychussaularis (Kacer), Corvus enca (GagakHutan), Dendrocygna sp (Belibis), Dicrucus macrosercus (Srigunting Hitam),D. leucopphaes (Srigunting Kelabu),Eumyas indigo (Sikatan Ninon), Falcomolucensis (Alap-alap Sapi), Galusvarius (Ayam Hutan Hijau), Ficedulawestermanni (Sikatan Belang), F.hyperythra (Sikatan Bodoh), Halcyoncloris (Raja Udang), Hemipushirundinaetus (Jinjing Batu), LunchuraMaja (Emprit Hutan), Lanius schach(Bentet Kelabu), Megalaima Javensis(Tulung Tumpuk), Orthotomus sp(Cinenen), O. cuculantus (CinenenGunung), Padda oryzivora (GelatikGunung), Parus major (Gelatik BatuKelabu), Pavo muticus (Merak Hijau), Pericrocotus miniatus (Sepah Gunung), P. falmmeus (Sepah Hutan), Picus puniceus (Pelatuk Sayap Merah), Prinia familiaris (Prenjak Jawa), Pterthius flaviscapis (Ciu Besar), Ptilinopus porphyreus (Walik KepalaUngu), Pycnonotus goiavier (MerbahCerukcuk), Rhipidura phoenicura(Kipasan Bukit), Saxiola caprata(Decu Belang), Sitta azurea (MungukLoreng), Spilornis cheela (ElangUlar/Elang Hitam), Spizaetus cirrhatus(Elang Brontok), Treron vernans(Punai Gading), Turdus poliocephalus(Anis Gunung), Zootera sp (PunglorMerah/Punglor Batu), Zosterop sp(Burung Kacamata), Zosterops montanus(Kacamata Gunung), dan Z. palpebrosus(Kacamata Biasa).

Sumber:
Soedradjad, R. 2005. Ekologi Kawasan Pegunungan Yang. Jember. MAPENSA.

Purwanto,Ali. 2005. Pengelolaan Suaka MargasatwaDataran Tinggi Yang. Jember. MAPENSA.

MAPENSA.2005. Sosialisasi Data Lintas PegununganYang V. Jember. MAPENSA.

Rabu, 10 Juni 2015

Geuriwohaeyo Nijyu Hachi (28)

Kesan yang berbeda dengan orang yang berbeda. Iya, aku percaya itu. Tidak terasa bukan kita sekarang sudah memasuki akhir semester delapan. Kita sudah benar-benar disibukkan dengan dunia skripsi kita masing-masing. Selamat buat yang sudah sempro (Mlitos, Cilok, Mehong), selamat juga buat yang judulnya sudah diterima semuga segera menyusul buat sempro. Hahaaa... ngapain ya bahas skripsi, mungkin sedang malas untuk dibahas. Eh buat yang sedang S2 atau yang sudah mengabdi sebagai guru ataupun yang bekerja dibidang lain juga selamat.

Sudah lama rasanya aku tak mendengar kabar kalian, kalaupun tau dan mendengar itupun hanya secuil dari kabar kalian. Aku harap dimanapun kalian saat ini, kalian baik-baik saja. Akhir-akhir ini kalian kemana saja? Ah, kalian bukanlah orang-orang yang akan membenamkan diri didalam setiap halaman buku bacaan tiap menitnya tanpa melakukan penghijauan dengan mata lewat indahnya semesta atau bahkan sekedar menghirup udara diluar jendela.

Aku baru saja dari wedi ireng yang saat ini sedang beranjak menuju puncak popularitasnya. Ya mungkin sudah bulan februari lalu kesana sebelum ada trageni sepasang kekasih yang hanyut disana. Wedi ireng berarti pasir hitam, seperti artinya, akupun meghayalkan akan melihat permadani dari pasir hitam ketika aku kesana, namun sayangnya hanya karpet pasir hitam yang terbentang disana, hanya sekian centi yang berpasir hitam selebihnya disana tetaplah berpasir putih. Seperti pantai selatan lainnya, disinipun memiliki ombak yang besar dan menyenangkan. Sayang skali kali ini tak satupun dari kalian yang ikut dan menikmati pemandangan disini. Pasti berbeda rasanya kalau kesini dengan kalian, ditemani gelak tawa dimana hanya kita yang tahu maknanya. Banyak yang bilang bahwa wedi ireng adalah raja ampatnya Banyuwangi. Kapan-kapan kalian harus menikmati keindahan alam disini ya.

Yang paling baru kemaren aku bermain ke kawah wurung. Terbitnya matahari  kalau disaksikan dari sini begitu menawan, bak perawan yang sedang malu karena jatuh cinta, Cantik sekali. Ditemani segelas kopi, sebuah tenda dan ayam hasil bakaran rame-rame memang memiliki cita rasa yang berbeda. Namun kembali disayangkan, kali ini kalianpun tidak berada disini untuk menikmati indahnya matahari terbit yang disambut tarian sang ilalang dan gagahnya puncak-puncak gunung. Kita juga dapat menikmati indahnya puncak raung yang bersanding dengan puncak suketan dari sini. Dapat pula menikmati sapi putih yang mencari makan dipadang rumput di bawah kita. Mungkin lain waktu kita dapat kesini bersama-sama. Kalaupun kalian tidak ingin kesini, kalian bisa kemana sajalah, terserah, asal dengan kalian, dimanapun tempatnya akan menyenangkan dan mempunyai kesan tersendiri, karena akan selalu ada labirin tersendiri buat masing-masing dari kalian dihatiku yang tidak akan pernah mampu digantikan oleh siapapun. Sebanyak apapun kenangan yang kita buat bersama akan selalu ada tempat untuk menempelkan kenangan-kenangan itu.

Aku harap kita akan segera menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Dan semuga sebelum kita dipisahkan dengan toga dan kata wisuda kita benar-benar akan punya kenangan manis bersama, iya kita ber-17 (28/MPS). Aku kangen kalian rek :’(

Selamat Datang Skripsi



Selamat datang skripsi...
Tidak terasa sudah semester tua, sudah waktunya berkenalan dan mengikat janji dnegan yang namanya skripsi. Memang butuh keberanian untuk menyatakan “bersedia’ dengan yang namanya skripsi. Karena aku dan skripsi tidak hanya akan bersama selama beberapa hari dan minggu saja, namun bisa berbulan-bulan aku bersamanya.

22 Mei 2015, sebuah tanggal yang aku pilih untuk memberanikan diri mengikat janji dengan skripsi setelah sekian bulan aku berkenalan dan mengabaikannya, kuikat janjiku dalam map merah yang didalamnya berisi 3 proposal skripsi dan 2 lembar font pengajuan judul. Kuajukan judul skripsiku tepat pukul 10.00 WIB pada pihak akademik fakultas yang disertai dengan merapat mantra semuga, semuga judulku diterima dan hubungan kita lebih mulus dari jalan tol.
Aku hitung hari-hari yang aku lewati untuk menunggu hari pengumuman judulku diterima, menghadap kombi atau ang paling menyakitkan adalah adanya kemungkinan untuk ditolak. Bahkan detak jarum jam didinding terdengar begitu nyaring hingga memekakkan telinga, kenapa waktu ini berjalan begitu lambat. 2 minggu, iya 2 minggu aku menghitung hari yang kulewati dan tiap jamnya aku melihat detakan jarum di jamku. Mungkin 2 minggu adalah waktu yang singkat apabila diisi dengan perkuliahan namun sayangnya 2 minggu tak sesingkat itu, 2 minggu bagaikan menunggu bulan ramadhan yang datang setiap tahunnya.
Tepat hari kamis, 04 juni 2015 adalah waktu untukku melihat hasil pengajuan judul skripsiku. Kulankahkan kaki menuju papan pengumuman akademik untuk melihat hasilnya, dan Alhamdulillah judulku diterima disertai nama DPU, DPA yang akan menjadi orangtuaku untuk berbagi keluh kesah tentang hubunganku dan skripsi ini. Sekaligus ada 2 orang penguji yang suatu hari akan mengetas seberapa dekat hubunganku dengan si skripsi ini.

Langkahku dan skripsi belum berhenti disana, aku harus mengambil berkas yang sudah aku berikan kebagian akademik sebelumnya untuk melanjutkan hubunganku dengan skripsi ke jenjang yang lebih serius lagi. Sayang seribu sayang petugas dimana aku mengambil berkas tersebut tidak ditempat yang akhirnya harus kuambil keesokan harinya, karena hari ini aku telah menunggunya hingga jam kerja usai namun is petugas tidak juga kembali ke singasananya. Namun sayang, keesokan harinya aku juga harus menunggu dan pulang dengan tangan kosong tanpa berkas ditas atau ditangan. Terkadang aku bingung, di dalam istana petugas tersebut bukan hanya 1orang didalamnya, tetapi lebih dari 3 orang. Lalu orang yang lain tugasnya apa? Kenapa setiap ada keperluan harus menunggu satu orang itu saja? Padahal orang yang berada didalam sana tidak sedang melakukan tugas yang penting lainnya. Terkadang mereka sedang makan atau mengobrol belaka, namun ketika ada sang raja di dalamnya salah satu dari orang yangbiasanya hanya diam saja mengajukan diri untuk melayani pengajuan berkas. Yah, hubungan kita memang gak akan lebih mulus dari jalan tos Skripsi, tapi tenanglah kita akan mencapai finis bersama.
Keesokan harinya baru aku dapatkan berkas tersebut setelah menunggu setengah hari lebih dikampus. Selanjutnya kita harus meminta bubuhan tanda tangan kombi pada lembar pengajuan judul kita yang sudah diterima. Dan harus menunggu sampai sore hari bahkan keesokan harinya. Tidak lupa pula mengupload proposal yang sudah kita ajukan. Dan tentu saja tidak lupa mengingatkan kombi untuk menyetujui uploadtan proposal kita.
Sehari, dua hari, iya dua hari baru disetujui dan kita dapat meminta surat tugas DPU dan DPA ke bagian akademik, yang ditemani dengan bolak balik ke bagian umum meminta nomor surat, ke sekretaris dekan antri tanda tangan yang Alhamdulillah selesai dalam waktu sehari. Perjalanan kita masih panjang Skripsi, yang sabar ya, dan jangan patah semangat. Besok kita harus menghadap ke DPA dan DPU untuk menyerahkan surat tugas dan revisian. Cerita kita belum selesai dan masih panjang jadi kamu yang tabah ya. Kita pasti bisa kalau bersama-sama. Kita saling mengusahakan yang terbaik ya. ^­_^

Welcome To My Life-Benih Baru Sinar Harapan Alam

To be hurt To feel lost To be left out in the dark To be kicked When you're down To feel like you've been pushed around To be on the edge of breaking down And no one's there to save you No you don't know what it's like Welcome to my life...

Sedikit cuplikan dari bait lagu yang dinyanyikan oleh Simple Plant. Band terkenal dari USA. Welcome to my life, seperti judul lagu itu yang santer terdengar pada video yang dibuat untuk angkatan kita, 28 MAPENSA. Sepenggal Cerita Dari Kami Angkatan 28 MAPENSA, merupakan judul yang kita pilih bersama sebagai pembuka video angkatan kita yang ditampilkan dalam DIRGAHAYU MAPENSA yang ke-39.
Dimulai dari kita perlihatkan perjuangan dan perjalanan kita selama DIKLATSAR 5 hari di TN Meru Betiri. Benih Baru Sinar Harapan Alam, menjadi tema bagi DIKLATSAR angkatan kita. Dimana pada video itu kita perkenalkan diri dan angkatan kita kepada smua anggota MAPENSA yang hadir pada tasyakuran DIRGAHAYU MAPENSA yang ke 39. Dimuali dari Ilham Robi H yang memiliki nama lapang ABK (Aku Benci Kamu), Ngida Zulfa yang bernama lapang Nunung (Pemain Srimulat), Mas Dwi Erwin K yang bernama lapang Gogle (Goblok Gembleng), Siti Rahmawati yang bernama lapang Dumptruck, Loihumera Panganggit Banega yang bernama lapang Slundeng/Loichun, Adetyas Iin T yang bernama lapang Mehong (Mentok Bohong), Amanah Fitria yang bernama lapang Peditok, Siti Hajar yang bernama Lapang Remason (Obat Kaki Gemetar), Mbak Siti Nuraini yang bernama lapang Menor (Mentok Norak), Wahyu Fajar P yang bernama lapang Memes (Mentok Mesum), Laily Firdaus R yang bernama lapang Cilok, Yunan Furqona R yang bernama lapang Gedebuk, Ira Anggraeni T yang bernama lapang Nghooo, Firstyoryza Cahyo S yang bernama lapang Mencong (Mentok Bencong), Mas Afrin Nawandi S yang bernama lapang Menteg (mentok Tegang), Putri Septiana H N yang bernama lapang Mlitos (Mlijo Mentos) dan Mbak Damayanti Ratnasari yang bernama lapang BU RT.

Setelah smua angkatan 28 diperkenalkan maka tertulis sebuah pesan “Dari Kami Untuk MAPENSA, Angkatan 28, Angkatan Mentok”.  Setelah itu kita ceritakan kegiatan kita setelah melewati masa DIKLATSAR dan menjadi anggota baru yang akan memberi warna pada MAPENSA. Mulai dari kegiatan perayaan tahun baru, mulai dari bakaran jagung sampai menyaksikan ramainya alon-alon kota Jember. Happy camp di Argopuro selama satu minggu hingga kegiatan kita dalam belajar mencari uang dengan membuka stand foto wisuda dan yudisium. Diakhir video sebelum ucapan terimakasih kita kepada smua yang telah mendidik kita, kita selibkan sebuah kata “Sambutlah Kami... Angkatan 28”.

Welcome to my life, seolah menyihir hati pendengarnya. Setiap kali aku mendengar lagu ini aku akan selalu ingat dengan video angkatan kita, aku secara otomatis akan mengingat tentang kita, merindukan smua yang pernah kita lakukan bersama. Meski kini kita telah mulai menjalani kehidupan kita masing-masing, mulai dari skripsi, s2 dan bekerja aku yakin smuanya pasti pernah merindukan apa yang pernah kita lewati dan lakukan bersama, entah secara sadar atau tidak, diharapkan atau tidak, mau ataupun tidak. Semuga kita akan benar-benar menjadi “Benih Baru Sinar Harapan Alam”.
Jember, 090615,15.30 WIB