Rabu, 10 Juni 2015

Selamat Datang Skripsi



Selamat datang skripsi...
Tidak terasa sudah semester tua, sudah waktunya berkenalan dan mengikat janji dnegan yang namanya skripsi. Memang butuh keberanian untuk menyatakan “bersedia’ dengan yang namanya skripsi. Karena aku dan skripsi tidak hanya akan bersama selama beberapa hari dan minggu saja, namun bisa berbulan-bulan aku bersamanya.

22 Mei 2015, sebuah tanggal yang aku pilih untuk memberanikan diri mengikat janji dengan skripsi setelah sekian bulan aku berkenalan dan mengabaikannya, kuikat janjiku dalam map merah yang didalamnya berisi 3 proposal skripsi dan 2 lembar font pengajuan judul. Kuajukan judul skripsiku tepat pukul 10.00 WIB pada pihak akademik fakultas yang disertai dengan merapat mantra semuga, semuga judulku diterima dan hubungan kita lebih mulus dari jalan tol.
Aku hitung hari-hari yang aku lewati untuk menunggu hari pengumuman judulku diterima, menghadap kombi atau ang paling menyakitkan adalah adanya kemungkinan untuk ditolak. Bahkan detak jarum jam didinding terdengar begitu nyaring hingga memekakkan telinga, kenapa waktu ini berjalan begitu lambat. 2 minggu, iya 2 minggu aku menghitung hari yang kulewati dan tiap jamnya aku melihat detakan jarum di jamku. Mungkin 2 minggu adalah waktu yang singkat apabila diisi dengan perkuliahan namun sayangnya 2 minggu tak sesingkat itu, 2 minggu bagaikan menunggu bulan ramadhan yang datang setiap tahunnya.
Tepat hari kamis, 04 juni 2015 adalah waktu untukku melihat hasil pengajuan judul skripsiku. Kulankahkan kaki menuju papan pengumuman akademik untuk melihat hasilnya, dan Alhamdulillah judulku diterima disertai nama DPU, DPA yang akan menjadi orangtuaku untuk berbagi keluh kesah tentang hubunganku dan skripsi ini. Sekaligus ada 2 orang penguji yang suatu hari akan mengetas seberapa dekat hubunganku dengan si skripsi ini.

Langkahku dan skripsi belum berhenti disana, aku harus mengambil berkas yang sudah aku berikan kebagian akademik sebelumnya untuk melanjutkan hubunganku dengan skripsi ke jenjang yang lebih serius lagi. Sayang seribu sayang petugas dimana aku mengambil berkas tersebut tidak ditempat yang akhirnya harus kuambil keesokan harinya, karena hari ini aku telah menunggunya hingga jam kerja usai namun is petugas tidak juga kembali ke singasananya. Namun sayang, keesokan harinya aku juga harus menunggu dan pulang dengan tangan kosong tanpa berkas ditas atau ditangan. Terkadang aku bingung, di dalam istana petugas tersebut bukan hanya 1orang didalamnya, tetapi lebih dari 3 orang. Lalu orang yang lain tugasnya apa? Kenapa setiap ada keperluan harus menunggu satu orang itu saja? Padahal orang yang berada didalam sana tidak sedang melakukan tugas yang penting lainnya. Terkadang mereka sedang makan atau mengobrol belaka, namun ketika ada sang raja di dalamnya salah satu dari orang yangbiasanya hanya diam saja mengajukan diri untuk melayani pengajuan berkas. Yah, hubungan kita memang gak akan lebih mulus dari jalan tos Skripsi, tapi tenanglah kita akan mencapai finis bersama.
Keesokan harinya baru aku dapatkan berkas tersebut setelah menunggu setengah hari lebih dikampus. Selanjutnya kita harus meminta bubuhan tanda tangan kombi pada lembar pengajuan judul kita yang sudah diterima. Dan harus menunggu sampai sore hari bahkan keesokan harinya. Tidak lupa pula mengupload proposal yang sudah kita ajukan. Dan tentu saja tidak lupa mengingatkan kombi untuk menyetujui uploadtan proposal kita.
Sehari, dua hari, iya dua hari baru disetujui dan kita dapat meminta surat tugas DPU dan DPA ke bagian akademik, yang ditemani dengan bolak balik ke bagian umum meminta nomor surat, ke sekretaris dekan antri tanda tangan yang Alhamdulillah selesai dalam waktu sehari. Perjalanan kita masih panjang Skripsi, yang sabar ya, dan jangan patah semangat. Besok kita harus menghadap ke DPA dan DPU untuk menyerahkan surat tugas dan revisian. Cerita kita belum selesai dan masih panjang jadi kamu yang tabah ya. Kita pasti bisa kalau bersama-sama. Kita saling mengusahakan yang terbaik ya. ^­_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar