Menjejakkan kaki
ditanah tertinggi? Siapa yang tidak ingin. Menikmati keindahan tempat-tempat di
ketinggian sana sambil berpelukan dengan dinginnya kabut? Siapa yang tidak mau.
Meneguk air segar dari sumber? Siapa yang tidak tergoda. Menikmati langit yang
berhiaskan jutaan bintang yang bersanding dengan senyuman manis bulan sabit?
Siapa yang tidak terpesona.
Namun ketika kaki telah
menapak di ketinggian apa yang kita dapatkan? Lebih dekatkah kita dengan sang
pencipta? Setelah menikmati keindahan apakah yang akan kita perbuat? Memetik
yang tidak seharusnya? Mengambil yang tidak semestinya? Atau menjaga dengan
sepenuh jiwa raga? Setelah meminum air dari sumbernya lalu apa yang akan kita
perbuat, mencuci sisa-sisa masak kita di dalamnya? Mandi dan merasakan dinginnya
air yang merasuk kedalam pori-pori tubuh kita atau menjaganya supaya tetap
jernih? Setelah menikmati langit yang bertabur bintang apa yang akan kita
lakukan, memperjelas keindahan langit dengan menebang dahan-dahan pohon yang
menghadang? Atau bercumbu dengan savana disana ditemani belaian angin?
Apapun yang kita
lakukan semuga kita tetap meninggalkan keindahan dan harta berharga untuk anak
cucu kelak.
Semuga kita tidak
mengikuti arus yang salah, menjadi korban film-film yang mengedepankan harga
jual dibandingkan mengajarkan etika menikmati dan menjaga alam.
Semuga kita menjadi
penikmat dan pendaki yang konservatif.