Selasa, 01 September 2015

#Mozaik 2 Menuju Mata Air Pertama (Masih Mencari Danau Merah)

Pagi ini kami masih berada di peradaban dimana ketika kita menengok keluar masih menemukan manusia-manusia beserta kegiatannya. Hari ini akan menjadi hari terakhir kami bertemu dengan manusia dan kegiatan normalnya sebelum kami menjejakkan kaki di argopuro menuju ke pos pertama kita. Mata air satu, giras. Pukul 04.00 WIB smua anggota rombongan sudah dibangunkan untuk memasak dan persiapan sholat, walaupun masih saja ada yang membandel tidak bangun karena merasa tidak memiliki tugas memasak ataupun sholat. Namun pukul 05.30 WIB smua terjaga dari kemalasannya dan semangat buat menyantap menu sarapan pagi ini.

Ketika smua sudah mengisi tenaga untuk kegiatan pagi ini hal berikutnya yang dilakukan yaitu senam sederhana sebagai pemanasan dan peregangan untuk mempersiapkan fisik menapaki tanjakan. Hal berikutnya yang dilakukan yaitu packing, berdoa dan foto bersama. Foto kali ini tidak hanya dilakukan dengan bapak penjaga resort saja tetapi juga dengan saudara-saudara dari Palmstar dan MAPALA dari Palembang. Setelah dirasa pengabadian momentnya sudah cukup maka kamipun bersalaman dengan bapak penjaga resort beserta isinya sebagai tanda pamitan kita serta iringan doa dari bapak dan ibu agar kami smua selamat sampai turun nantinya. Dan perjalanan menuju mata air pertamapun dimulai. Pioner untuk hari ini adalah Cumel dan Mas Darong sebagai Sweeper.

Perjalanan kami diawali dengan jalan yang merangkak naik disertai pemandangan perumahan dan persawahan. Ada yang berbeda dari persawahan penduduk kali ini, kalau dulu aku hanya melihat tanaman jagung dan padi maka kali ini menemukan tembakau sangatlah mudah bahkan bisa dikatakan melimpah. Kami berangkat bersama dengan saudara-saudara OPA lain. Setelah berjalan sekian menit kamipun beristirahat di dekat tanjakan dan dam. Dan kembali berjumpa dengan teman-teman OPA lain tersebut.  Mereka memutuskan untuk berangkat terlebih dahulu dan memilih jalan yang berbeda dengan kami (karena memang sekarang banyak percabangan). Baru beberapa meter melangkah salah satu anggota sudah mengalami hambatan yaitu pusing yanng disertai rasa mual. Tidak hanya satu orang tetapi 2 orang (Tensi dan Asep) dan smuanya adalah perempuan. Maklum saja, ini adalah pengalaman pertama mereka naik gunung. Bahkan asep hingga muntah-muntah dan carriernya sempat dibawakan oleh sang sweeper. Keadaan Tensi masih bisa dikatakan lebih baik karena dia masih mampu membawa carriernya sendiri hingga tempat peristirahatan pertama kami walau dengan langkah kecil-kecil.

Aku sudah membayangkan akan mengisi botol minumku di tempat peristirahatan pertama kami, namun sayang bayang tinggal bayangan. Air ditempat peristirahatan pertama ternyata tidak mengalir akhirna aku, Jubir dan Kram harus mengisi pundi-pundi kesabaran dengan menadah air untuk dimasukkan kedalam botol-botol kosong dengan menggunakan daun pisang serta daun talas. Bukan hanya botol kami pribadi yang diisi tetapi botol-botol kosong peserta lainnya. Setelah acara mengisi botol selesai kamipun beristirahat sejenak sambil menikmati suguhan pemandangan persawahan khas pegunungan beserta punggungan-punggungan yang seolah-olah menarik kami untuk segera menikmati keindahan lain. Dibelai lembutnya angin pegunungan disertai rimbunnya pohon yang menaungi kami memaksa kami tanpa sadar menghilang dan melepaskan sejenak kelelahan yang telah mulai terasa dengan terlelap.

5 menit kemudian sayup-sayup terdengar suara orang mengembalikan kealam nyata. Bersiap melanjutkan perjalanan, menapaki tiap jengkal tanah yang menanjak. Beberapa meter melangkah kembali ada yang merasa gak enak badan, kali ini bukan asep dan tensi lagi tapi Kram dan Tensi. Sepertinya asep sudah mampu mengembalikan kekuatan dirinya secara perlahan dan menyesuaikan tubuhnya dengan lingkungan sekitar (aklimatisasilah).

Langkah kakipun berjalan dengan perlahan, ketika kondisi Kram tidak kian membaik bahkan sampai memuntahkan apa yang masuk kedalam mulutnya hingga membuatnya kehilangan banyak tenaga, bahkan untuk sekedar berdiri butuh kekuatan ekstra. Akhirnya aku, kram dan sang sweeper terpisah dari rombongan. Sang sweeperpun harus bekerja ekstra untuk bolak balik mengangkat carrier, bahkan terkadang harus membawa 2 carrier sekaligus ketika berjalan (Wahhhhh....).

Sampai sang surya tenggelam dan mentari kembali keperaduannya kami bertiga masih jauh dari tujuan, masih ditengah hutan yang berselimutkan hitam tanpa hiasan gemintang. Langkah kaki masih perlahan dan kode-kode masih terus di dengungkan. Tak terasa ada suara yang menyahut. Vivo....

Ternyata ada Mentelek dan Tensi yang masih tertinggal dibelakang. Merekapun bercerita tentang kisah mereka. Dimana mereka berjalan kedepan hingga jauh namun karena tidak menemukan jejak sepatu (mungkin tersapu kabut tadi) maka mereka memutuskan untuk kembali turun dan menemukan 2 tas carrier yang tergeletak tak bertuan di pinggir jalan dan mereka yakin bahwa itu adalah carrier orang yang mereka kenal. Setelah beristirahat melepas penat maka diambillah keputusan bahwa aku dan mentelek yang akan berjalan terlebih dahulu untuk meminta bantuan sodara yang sudah dulu sampai di giras (kami yakin saudara yang lain sudah sampai disana). Akhirnya aku berangkat dengan membawa carriernya mas Darong yang berisikan dome, konsumsi cadangan, perlengkapan pribadi dll sedangkan mentelek berangkat dengan membawa carrierku yang berisikan perlengkapan aplikasi (mackinon, binoc dll), perlengkapan pribadi dan membawa carriernya Jubir (berisi konsumsi dan perlengkapan pribadi). Untung saja jalannya tidak terlalu menanjak seperti sebelumnya atau mungkin karena ini malam hari makanya tanjakan tak terasa dan tak terlihat? Entahlah yang ada difikiranku saat itu adalah segera bertemu dengan sodara-sodara yang digiras.

Namun sayang Mentelek mengalami kram kaki sejak tadi siang dan akupun sepertinya sudah merasa lelah berjalan dari jam 08.00Wib hingga malam ini jam 19.00 WIB belum juga berakhir. Kamipun berjalan namun dengan persyaratan kami beristirahat apabila dirasa kaki mentelek sudah minta diistirahatkan. Kami menyeruak diantara semak-semak yang basah terkena cumbuan kabut tadi sehingga menyebabkan basah pada celana dan baju kami. Sebelum sampai di mata air satu aku dan mentelek telah bertemu dengan para lelaki gerombolan kami yang sudah meletakkan tas carriernya di tempat camp tujuan hari ini (Mas gopek, Magadir, Cumel dan Semar). Mereka membawa air minum dan teh hangat dna menawarkannya padaku dan mentelek. Setelah kami minum beberapa teguk maka mereka melanjutkan langkah dibelakang kami dan beruntunglah Mentelek karena ada Cumel yang membawakan 1 carrier yang dia panggul dan berjalan mengikuti kami. Sedangkan ketiga lelaki yang lainnya menuju ke Tensi, Kram dan mas Darong.
Aku, Cumel dan Mentelek segera berjalan kedepan, beberapa meter didepan kami adalah camp yanng telah kami tuju. Terlihat cahaya didepan kami dan sayup-sayup suara orang yang sedang berbincang-bincang. Sesampainya kami disana telah terhidang teh dan kopi hangat. Kami letakkan carrier pada tempatnya dan mengeluarkan isinya untuk diletakkan ditempatnya pula. Setelah itu kegiatan membantu memasakpun dilakukan sambil menunggu yang dibelakang kami datang. Ketika gerombolan dibelakang datang maka segeralah kami menyeduh teh hangat untuk Kram dan kopi untuk yang lainnya. Krampun langsung masuk kedalam tenda peristirahatan ditemani oleh seorang wanita.

Setelah masakan selesai dan terhidang secara merata maka acara makan malampun dimulai, spesial buat kram makan malamnya adalah bubur (beras dicampur gula merah). Sayang hanya dimakan beberapa suap saja, tapi Alahamdulillah tidak kembali dimuntahkan. Selesai makan malam maka acara selanjutnya yaitu evaluasi kegiatan hari ini dan briefing untuk kegiatan esok hari. Hampir tengah malam ketika acara evaluasi dan briefing selesai dan kami mempersiapkan diri untuk mengistirahatkan tubuh agar segar esok hari. Kali ini kita membuka 4 tenda, 1 untuk istirahat para srikandi, 2 untuk beristirahat para arjuna da 1 untuk tempat barang. Malam ini kita beristirahat dengan penuh peluh siang tadi dan dipeluk impian serta harapan keindahan esok hari.
#SelamatBeristirahatParaPejalanPenuhPelajaran ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar